Sukses

Pembatasan Dicabut, Premium Habis 20 Desember & Solar 5 Desember

Konsumsi BBM subsidi akan melebih kuota sekitar 1,3 juta kl.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah melakukan normalisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tidak terjadi potensi antrean yang berkepanjangan.

Menurut  Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, langkah itu diambil sesuai dengan arahan pemerintah.

Namun konsekuensi dari kebijakan dari pencabutan kebijakan pengkitiran penyaluran BBM subsidi yaitu terjadinya kelebihan kuota BBM subsidi sampai akhir tahun sekitar 1,3 juta kiloliter (kl) dari alokasi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 46 juta kl.

"Jika kuota tidak ditambah dan kami do nothing dalam konteks kebijakan tanpa pengkitiran, premium akan habis pada 20 Desember, sedangkan solar sekitar 5-6 Desember," kata Hanung dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Hanung, Pertamina akan melaporkan soal kelebihan kuota tersebut ke pemerintah pada bulan November.

Setelah prognosa konsumsi BBM subsidi hingga akhir tahun disampaikan, kemudian pemerintah bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) melapor ke DPR.  Kemudian, DPR akan menyetujui penambahan kuota BBM subsidi

"Yang terjadi sampai tahun 2013, semua konsumsi BBM Pso itu dicover oleh keputusan bersama pemerintah dan DPR, itu juga yang kami harapkan supaya tidak terjadi defisit atau kuota yang tidak cukup itu yang akan repotkan  masyarakat," tuturnya. (Pew/Ndw)

Video Terkini