Sukses

Bangun Pabrik Gula Modern, PTPN XII Dapat Pinjaman Rp 1,2 Triliun

Pabrik gula terpadu Glenmore ini awalnya diprakarsai konsorsium PTPN XII, PTPN III, PTPN XI.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara XII hari ini menandatangani pemberian fasilitas kredit untuk pembangunan pabrik gula yang di klaim paling modern di Indonesia.

Direktur Utama PTPN XII, Irwan Basri mengungkapkan, fasilitas kredit tersebut didapatkan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Eximbank, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim), dan BPD Jawa Tengah (Bank Jateng).

"Sindikasi ini merupakan bagian dari 80 persen pendanaan pembangunan pabrik yang bisa dibilang paling modern ini, sementara 20 persen dari dana internal," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Adapun pembiayaan sindikasi sekitar 80 persen dari total investasi itu Rp 1,2 triliun, sedangkan 20 persen atau Rp 309,166 miliar akan dipenuhi dari internal. Dana internal tersebut  dari PTPN XII sekitar Rp 278,249 miliar dan PTPN XI sekitar Rp 30,916 miliar.

Pembangunan pabrik gula terpadu ini akan dilakukan oleh anak perusahaan perseroan, PT Industri Gula Glenmore. Rencananya, pabrik didirikan di Kabupaten banyuwangi, Jawa Timur, dengan kapasitas 6.000 TTH.

"Saat ini pembangunan sudah progresnya 20,6 persen dari target kami 28 persen, makanya dengan pendanaan ini kami akan langsung kejar lagi," tegasnya.

Pembangunan pabrik gula yang memiliki sindikasi selama 120 bulan dengan agunan tanah dan bangunan pabrik tersebut berada di Banyuwangi dan ditargetkan akan mampu selesai dan mulai produksi pada April 2016.

Pabrik gula terpadu Glenmore ini awalnya diprakarsai konsorsium PTPN XII, PTPN III, PTPN XI. Konsorsium ini dibentuk berdasarkan Surat Menteri BUMN No. S.684/MBU/2012 tanggal 28 November.

Berdasarkan risalah keputusan RUPS LB PT Industri Gula Glenmore tanggal 19 Agustus 2013, telah dilakukan pengalihan kepemilikan saham PTPN III di perusahaan sebanyak 60 persen ke PTPN XII, sehingga PTPN XII menjadi pemegang saham mayoritas, dan PTPN XI sekitar 10 persen. (Yas/Gdn)

Video Terkini