Liputan6.com, Jakarta - Infrastruktur tak memadai untuk transportasi laut membuat harga komoditas di Papua melambung tinggi. Apalagi kalau harga minyak naik maka itu sudah biasa bagi masyarakat Papua karena biasa dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal.
Dewan Penasehat Kamar Dagang Industri (Kadin) Papua, Rosiyati MH Thamrin menuturkan, infrastruktur kurang baik itu membuat sejumlah harga produk naik signifikan. Harga semen saja bisa mencapai Rp 1,8 juta per sak.
Bahkan harga BBM dapat mencapai tujuh kali lipat lebih di Papua. Oleh karena itu, ketika masyarakat protes tentang kenaikan harga BBM maka masyarakat Papua sudah terbiasa dengan harga tinggi.
Advertisement
"Jadi kalau BBM demo, kami sudah bisa. Kayak Wamena, kadang Rp 50 ribu per liter, bagaimana melihat masyarakat Papua, sedangkan Papua kaya tambang," lanjut dia.
Soal konsep tol laut yakni membuka jalur kapal besar yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia, pihaknya mendukung hal itu. Dengan tol laut dapat meringankan beban biaya transportasi.
"Nah itu sangat bagus memudahkan biaya transportasi dari Barat ke Timur," tutup Rosiyati. (Amd/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Â