Liputan6.com, Jakarta - Pengendalian pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) berimbas positif pada penjualan BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik perusahaan asing yaitu PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia.Â
Petugas Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum (SPBU)Â PT Shell Indonesia di Kawasan Pejaten, Dewi Sartika mengungkapkan, SPBU Shell mengalami peningkatan penjualan sejak Pertamina melakukan pengendalian BBM bersubsidi di SPBU pada 18 Agustus lalu.
"Ada hampir dua mingguan, sejak ada antrean," kata Dewi saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Penjualan di SPBU tersebut masih tetap ramai, meski Pertamina telah melakukan normalisasi penyaluran BBM bersubsidi sejak Selasa, 26 Agustus 2014.
"Sampai sekarang masih ramai terus," ungkap Desi sambil berkelakar.
Menurut dia, penjualan BBM di SPBU perusahaan minyak asal Belanda tersebut bisa mencapai 12 ribu liter per hari, padahal sebelumnya hanya 7.000 liter.
Tak hanya Shell, peningkatan penjualan BBM juga dialami oleh PT Total Oil Indonesia. Petugas SPBU Total di kawasan Warung Buncit, Jakarta, Dita mengkui ada peningkatan penjualan saat Pertamina melakukan pengendalian BBM bersubsidi
"Ada lumayan," tegas Dita.
Namun, Dita tidak bisa menyebutkan angka peningkatan penjualan. Pasalnya hal tersebut menjadi rahasia perusahaan.
"Kurang tahu kalau spesifiknya. Tidak bisa disebutin rahasia perusahaan," tutupnya. (Pew/Ndw)
Shell dan Total Reguk Untung dari Kelangkaan BBM Subsidi
Penjualan BBM di SPBU Shell meningkat mencapai 12 ribu liter per hari, dari kondisi normal 7.000 liter.
Advertisement