Sukses

3 Tahun Lagi, Malaysia Airlines Mimpi Bisa Kembali Untung

Bisnis penerbangan Malaysia Airlines System (MAS) kini tengah digerogoti kerugian besar setelah penurunan penumpang yang sangat drastis.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Bisnis penerbangan Malaysia Airlines System (MAS) kini tengah digerogoti kerugian besar setelah penurunan penumpang drastis menyUsul dua kecelakaan maut yang terjadi pada Maret dan Juli tahun ini. Dengan kondisi keuangan yang bobrok ini, para investor MAS tetap berusaha agar dapat mencetak untung kembali pada 2017.

Mengutip laman CNBC.com, Sabtu (30/8/2014), sebagian besar investor di perusahaan maskapai Malaysia itu menyatakan sepakat untuk memberhentikan 6.000 karyawan hingga akhir tahun ini. Jumlah tersebut setara 30 persen dari seluruh karyawan yang kini mengabdi di MAS.

Tak hanya itu, pemegang saham terbesar MAS, Khazanah Nasional Bhd juga akan mengeluarkan dana sebesar 6 miliar ringgit untuk merestrukturisasi maskapai tersebut. Sementara itu, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari tak akan diturunkan dari jabatannya hingga Juli 2015.

Semua upaya tersebut digencarkan manajemen MAS agar perusahaan dapat kembali mendulang untung pada 2014. Upaya-upaya itu digencarkan setelah MAS melaporkan kerugian hingga US$ 97,6 juta pada kuartal kedua tahun ini.

Selain itu, penurunan pemesanan tiket juga merosot tajam setelah MH370 hilang tanpa jejak dan MH17 ditembak jatuh hingga seluruh penumpangnya tewas di udara.

Penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines yang saat itu mengangkut 239 penumpang dan kru hilang dalam rute Kuala Lumpur ke BeIjing pada 8 Maret.

Pesawat tersebut diyakini hilang di Samudera Hindia meski hingga saat ini belum ada keterangan pasti ke mana hilangnya MH370.

Empat bulan kemudian, penerbangan MH17 dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ditembak jatuh di zona perang Ukraina.

Dua tragedi itu diprediksi menghantam pendapatan MAS secara drastis. Sementara pemesanan tiket mingguan Malaysia Airlines merosot 33 persen. (Sis/Nrm)

Video Terkini