Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan penggunaan uang elektronik atau e-money juga perlu diwaspadai mengingat pelaku kejahatan kini mudah menyusup lewat data perbankan.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Sutarman menuturkan, pihaknya telah menyiapkan langkah pengamanan untuk menghadapi kejahatan perbankan terutama penggunaan e-money.
Baca Juga
"Polri punya laboratorium cyber crime. Beberapa bank yang dirugikan nasabahnya, server dihack kami bisa atasi. Ke depan, kami akan terus mengamankan di lapis itu," ujar Sutarman, Senin (1/9/2014).
Advertisement
Selain itu, menurut Sutarman kejahatan yang terjadi di perbankan terutama perbankan juga dapat teratasi. Bahkan pihaknya menyebut 80 persen perampokan dapat terbongkar pelakunya. "80 persen kami dapat ungkap," ujar Sutarman.
Namun, dia menuturkan, penangkapan merupakan benteng terakhir yang dilakukan polri. Ia menambahkan, antisipasi merupakan langkah awal yang mesti dilakukan agar tindak kejahatan dapat diminimalkan.
Untuk langkah antisipasi ini, Sutarman menyebut antara lain penjagaan satpam yang terlatih, lalu memasang kamera pengintai atau cctv.
 "Ada beberapa bank tertentu, dan rawan akan ditempatkan personil," tutur Sutarman. (Amd/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Â