Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Juli mengalami penurunan sebesar 7,99 persen menjadi US$ 14,4 miliar, dari bulan sebelumnya US$ 15,4 miliar.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, penurunan ekspor terjadi lebih disebabkan karena adanya libur lebaran yang terjadi mulai pertengahan Juli 2014.
"Ini salah satu penyebab terjadinya penurunan Juli itu ada libur lebaran, baik PNS, swasta atau lainnya yang itu sangat mempengaruhi kinerja ekspor kita," katanya di kantor BPS, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Penurunan ekspor non migas menurun 7,86 persen menjadi US$ 11,6 miliar dari Juni sekitar US$ 12,6 miliar. Hal serupa juga terjadi di ekspor migas yang turun sebesar 8,59 persen menjadi US$ 2,5 miliar.
Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 32,43 persen menjadi US$ 677,8 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 3,64 persen menjadi US$ 307,7 juta, sedangkan ekspor gas meningkat sebesar 6,68 persen menjadi US$ 1,5 miliar
Secara komulatif nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Juli 2014 mencapai US$ 103 miliar atau menurun 2,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor non migas mencapai US$ 84,77 miliar atau menurun 3,17 persen.
"Ini yang mungkin bisa dijadikan pemerintah sebagai bahan evaluasi untuk tetap meningkatkan ekspornya," tegas Suryamin.
Penurunan terbesar ekspor non migas Juli 2014 terhadap Juni 2014 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$ 330,1 juta atau 50,87 persen, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 31,9 juta atau 1,68 persen. (Yas/Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement