Liputan6.com, Jakarta - Sebagai langkah dalam penghematan dan efisiensi anggaran negara, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai perlu untuk menjual pesawat kepresidenan yang baru saja dibeli pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Politikus PDI-P Maruarar Sirait mengatakan, untuk itu dirinya akan meminta Joko Widodo untuk melakukan hal tersebut setelah resmi menjabatan sebagai presiden.
"Ke depan saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien," ujarnya dalam acara LSI-Rilis Survei : Ketimpangan Pendapatan di Indonesia Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).
Maurarar menjelaskan, langkah efisiensi ini memang harus dicontohkan oleh seorang pemimpin. Dengan begitu diharapkan pejabat dibawahnya juga akan ikut mencontoh langkah efisiensi tersebut seperti dengan tidak menggunakan penerbangan kelas utama saat melakukan perjalanan dinas.
"Efisiensi rakyat juga harus lihat seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas. Kemudian juga protokoler dikurangi dan ini memberi contoh. Pemimpin tidak sederhana bagaimana orang bisa sederhana," lanjutnya.
Selain menjual pesawat presiden, Maruarar juga meminta Jokowi untuk segera memangkas biaya perjalanan dinas bagi pegawa pemerintahan, termasuk dengan mengurangi volume perjalanan dinas keluar negeri.
"Keluar negeri akan kita kurangi kecuali masalah ketahanan kita. Rakyat mau melihat itu," kata dia.
Semantara itu, dari sisi lain, Maruarar yakin bahwa pemerintahan Jokowi-JK juga akan berkomitmen untuk membersihkan segala bentuk mafia, seperti pada sektor migas serta memberikan kepastian hukum. Dengan demikian diharapkan akan membawa dampak positif terhadap perekonomian ke depan.
"Saya rasa akan membawa sinyal bagus. kalau ada kepastian hukum maka ekonomi akan melompat," tandasnya. (Fik/Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!