Sukses

Penyebab Inflasi Agustus Susut karena Harga Bahan Pangan

Harga bahan pangan kini tercatat kembali ke posisi normal setelah sempat mengalami penurunan.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa harga bahan pangan pada Agustus 2014 mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya. Namun kenaikan ini membuat harga pangan kembali level yang normal dari sebelumnya yang mengalami penurunan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan harga bahan pangan yang mengalami kenaikan cukup tinggi pada Agustus 2014 yaitu cabai rawit yang meningkat 14,35% dibandingkan Juli 2014.

"Itu naik karena dulu turun drastis di bulan Juni. Jadi kenaikan itu mulai dari turun titik yang terendah, bukan naik dari titik yang tinggi," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam ras yang sebesar 7,72 persen setelah sebelumnya turun. Kenaikan ini untuk menyelamatkan harga daging ayam agar tidak merugikan petani.

Sementara itu, penurunan harga terjadi pada komoditas bawang merah yang turun sebesar 12,54 persen pada Agustus setelah sebelumnya pada periode Juni-Juli mengalami naik 16,51 persen. "Bawang putih juga demikian, turun 2,8 persen karena Juni-Juli naik cukup tinggi," lanjutnya.

Sementara itu untuk inflasi, seperti yang telah dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa inflasi Agustus tercatat 0,47 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi Juli yang sebesar 0,93 persen. Penurunan ini karena inflasi bahan makanan juga mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya.

"Agustus ini mulai normal kembali, sehingga inflasi terkendali kurang dr 0,5 persen. Inflasi bahan makanan pada Juli 1,4 persen, sedangkan Agustus menjadi 0,36 persen. Ini karena Juli puncak konsumsi karena ada puasa dan lebaran, tetapi  pada Agustus normal kembali," jelas dia.

Namun pada Agustus, lanjut Bayu, terjadi peningkatan inflasi pada sektor pendidikan, rekreasi, olahraga yang sebesar 1,58 persen jika dibanding Juli yang hanya 0,45 persen. "Ini karena anak mulai masuk sekolah dan tahun ajaran baru," tandasnya. (Dny/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!