Liputan6.com, Jakarta - Usulan Kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menjual pesawat kepresidenan harus dipertimbangkan secara matang.
Pengamat Transportasi Djoko Stidjowarno mengatakan, aksesibilitas Jokowi saat menjabat menjadi Presiden dipastikan tinggi sehingga membutuhkan pesawat yang bisa melayani setiap waktu.
"Jokowi nanti aksesibilitas keliling Indonesia pasti tinggi. Siapkah pesawat perusahaan lain melayani kapan pun. Jokowi kemana pun dengan para pengawalnya," kata Djoko saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (2/9/2014).
Menurut Djoko, usulan tersebut harus dipertimbangkan, jangan hanya memikirkan kepentingan politis. Pasalnya jika menggunakan pesawat umum memerlukan persiapan yang matang karena menyangkut keselamatan presiden.
"Jadi jangan asal kepentingan politis. Indonesia negara kepulauan yang terbentang luas butuh aksesibilitas tinggi," pungkasnya.
Politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan, dirinya akan meminta presiden terpilih Jokowi ntuk menjual pesawat kepresidenan setelah resmi menjabatan sebagai presiden nanti.
Usulan ini sebagai langkah penghematan dan efisiensi anggaran negara dalam pemerintahan Jokowi dan JK. Pesawat kepresidenan memang belum lama dibeli pada masa pemerintahan Presiden SBY.
"Ke depan saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien," ujarnya dalam acara "LSI-Rilis Survei: Ketimpangan Pendapatan di Indonesia Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK" tuturnya.
Pesawat kepresidenan jenis Garuda Indonesia Airbus 330-300 bernomor registrasi PK-GPE ini sudah beberapa kali dipakai Presiden SBY untuk kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang. (Pew/Ndw)
Jokowi Butuh Pesawat Kepresidenan Buat Keliling Indonesia
Jokowi tidak perlu menjual pesawat kepresidenan.
Advertisement