Sukses

Jadi Lahan Termahal di Dunia, Karawang Terancam Tak Punya Bupati

Tiap tahunnya, luas lahan pertanian di Indonesia terus mengalami penurunan akibat terkonversi menjadi lahan perindustrian.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara yang mengandalkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, kondisi lahan pertanian di Indonesia justru kian memprihatinkan.

Pasalnya tiap tahunnya, luas lahan pertanian di Indonesia terus mengalami penurunan akibat terkonversi menjadi lahan perindustrian.

Menteri Perdagangan (Mendag( Muhammad Lutfi mengatakan salah satu lahan pertanian yang terus tergerus dan menjadi kawasan industri yaitu di wilayah Karawang, Jawa Barat.

Sebagai salah satu daerah yang dikenal sebagai lumbung beras terbesar di Indonesia, selama lima tahun terakhir sekitar 15 ribu-17 ribu hektar (ha) wilayah Karawang telah beralih fungsi.

Lutfi menjelaskan, bahwa memang mau tidak mau lahan pertanian di Karawang akan terkonversi. Hal ini karena wilayah tersebut dinilai sangat potensial untuk pengembangan kawasan industri sehingga harga tanah di Karawang pun menjadi yang termahal di dunia. Ini yang membuat pemilik lahan di Karawang lebih memilih untuk menjual lahannya.

"Sudah dikatakan bahwa tanah untuk industri di sekitar Karawang ini yang termahal di dunia. Bahkan lebih mahal dibandingkan dengan zona 3 di Beijing (Tiongkok)," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Selain karena harga tanah yang terus meningkat, pendorong masyarakat untuk memilih menjual lahannya yaitu karena lahan pertanian tidak terlalu menguntungkan bagi para petani di wilayah tersebut.

"Bupati Karawang sudah bilang sama saya, dari 100 orang miskin disana 63 diantaranya adalah petani. Ini artinya pertanian itu tidak menguntungkan buat di Karawang," lanjut dia.

Bahkan, Lutfi memperkirakan jika tidak dipertahankan, mayoritas lahan pertanian di Karawang akan berubah menjadi kawasan industri sehingga dalam 20 tahun ke depan wilayah ini tidak akan lagi memiliki Bupati karena tidak memiliki lahan pertanian dan lahan untuk tempat tinggal.

"Saya jamin dalam 20 tahun lagi mungkin tidak ada lagi Bupati Karawang karena (lahan pertanian) akan dikonversi ke industri nantinya," tandasnya. (Dny/Nrm)

Video Terkini