Liputan6.com, Jakarta - Sidang Kabinet antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan para menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II terkait arahan masa transisi berlangsung pada Jumat (5/9/2014) ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) mengaku mendapatkan sejumlah pesan dari Presiden SBY untuk disampaikan kepada Tim Transisi Jokowi. CT merupakan salah satu dari tiga menteri yang ditunjuk SBY untuk bertemu dengan Tim Transisi Jokowi.
"Presiden sudah memberikan arahan. Tugas kami khususnya tiga orang menteri mendapat tugas untuk membantu pemerintahan Jokowi-JK agar mereka setelah disumpah MPR pada 20 Oktober 2014 dapat melaksanakan tugasnya lebih cepat dibanding pemerintahan sebelumnya," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Lebih jauh kata CT, Presiden Jokowi beserta kabinetnya dapat bergerak cepat merealisasikan visi/misi atau menjalankan program karena sudah memperoleh informasi yang tepat dari sumber yakni pemerintahan SBY.
Pasalnya, dia menjelaskan, kendala yang selama ini dihadapi oleh pemerintahan SBY dapat menjadi bahan bagi pemerintahan Jokowi untuk mencari jalan keluar dan solusi atas persoalan tersebut.
"Terserah tim transisinya nanti mau tanya apa, yang jelas peluang untuk sukses jauh lebih besar karena sudah mendapat masukan dari pemerintahan yang sedang berjalan," tegasnya.
Dalam hal ini, CT mengingatkan sampai dengan 20 Oktober ini, pemerintahan KIB II masih akan memegang kendali pemerintahan Indonesia. Hal ini berdasar UUD 1945 Pasal 4 dan hasil Pemilu 2009.
"Tugas kami hanya membantu memberikan keterangan sebaik-baiknya agar bisa dilakukan persiapan dengan baik. Kami berharap apa yang sudah dilanjutkan saat ini, mereka bisa lanjutkan. Seperti arahan Pak Presiden, harusnya pemerintahan yang akan datang ini mendapatkan keistimewaan," tukas CT. (Fik/Nrm)
SBY Berpesan Para Menteri KIB II Bantu Jokowi Seistimewa Mungkin
Menkoperekonomian Chairul Tanjung (CT) mengaku mendapatkan sejumlah pesan dari Presiden SBY untuk disampaikan kepada Tim Transisi Jokowi.
Advertisement