Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bakal mengalami tantangan berat. Pasalnya dalam beberapa bulan mendatang negara ini akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan,c
"Neraca perdagangan produk industri selalu mengalami defisit pada 5 tahun terakhir di mana ekspor produk industri tumbuh rata-rata 10 persen. Sedangkan impor produk industri tumbuh rata-rata 16 persen," kata dia dalam seminar 'Pembenahan Sistem Logistik Nasional untuk Peningkatan Daya Saing Indonesia', Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Hidayat mengatakan, bahkan Indonesia tertinggal dengan negara ASEAN yang lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Dari sisi trade balance, menurut catatan kami hanya Singapura, Malaysia dan Thailand yang mampu mencatatkan transaksi positif dari sesama negara ASEAN," terang dia.
Maka dari itu, jelas dia mesti meningkatkan daya saing yang terbagi dalam beberapa tahap. Pertama jangan pendek, dengan menurunkan biaya modal, energi, tenaga kerja dan biaya logistik.
Lalu jangka menengah, yakni dengan adanya jaminan pasokan bahan baku, pengawasan impor. "Long term melalui pembangunan SDM industri," lanjut dia.
Kemudian untuk implementasinya, yakni dengan menggenjot ekpor industri agro, industri tekstil, alas kaki, furnitur, makanan dan minuman, pupuk, petrokimia, otomotif, dan permesinan dan logam dasar.
"Selanjutnya diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing Indonesia," tutup dia. (Amd/Nrm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement