Sukses

Pertamina: Penghasilan Konsumen Elpiji 12 Kg di Atas Rp 5 Juta

Hingga semester I 2014, kerugian dari bisnis Elpiji 12 kg Pertamina mencapai Rp 2,8 triliun.

Liputan6.com, Paris - PT Pertamina (Persero) meyakini kenaikan harga Elpiji 12 kilogram (kg) tidak akan membebani konsumen. Pasalnya, pengguna Elpiji bertabung biru ini adalah golongan masyarakat mampu dengan penghasilan bulanan di atas Rp 5 juta.

"Itu berdasarkan hasil survei Nielsen. Pengeluaran untuk Elpiji masih di bawah komunikasi dan rekreasi. Padahal Elpiji itu merupakan kebutuhan primer," terang Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, di Paris, Prancis, Rabu (10/9/2014).

Tak hanya itu, pengguna Elpiji 12 kg itu hanya 15 persen dari total pengguna Elpiji secara nasional sehingga dampaknya terhadap inflasi sangat kecil. Lagipula Elpiji 12 kg adalah barang non subsidi sehingga jika harga jualnya terus di bawah keekonomian maka Pertamina yang harus menanggung kerugian tersebut.

Ali menyatakan kerugian Pertamina dari penjualan Elpiji 12 kg sangatlah besar. Hingga semester I 2014, kerugian dari bisnis Elpiji 12 kg Pertamina mencapai Rp 2,8 triliun. "Kerugian Pertamina sekitar Rp 6.000 per kg," terangnya.

Pertamina telah menaikkan harga Elpiji non subsidi kemasan 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg atau Rp 18 ribu per tabung. Langkah ini diambil menyusul tingginya harga Elpiji di pasar internasional dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Penyesuaian harga diputuskan sebesar Rp1.500 per kg (nett Pertamina) terhitung sejak tanggal 10 September 2014 pukul 00.00 waktu setempat. (Ndw/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Video Terkini