Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mempertanyakan pernyataan Tim Transisi Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang menyebut ada ruang fiskal sebesar Rp 180 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
"Jangan berspekulasi, tanya sama Tim Transisinya," kata dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Chatib meminta agar Tim Transisi menjelaskan keluarnya angka Rp 180 triliun yang dianggap sebagai ruang fiskal.
"Harus ditanya Rp 180 triliun itu hitungannya dari apa saja, dari mana. Sehingga semua bisa jelas dihitung," harapnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno mengatakan, saat ini pihaknya masih mendiskusikan ruang fiskal yang tersisa dengan fraksi-fraksi pendukung Jokowi-JK.
"Ada ruang fiskal dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebesar Rp 180 triliun yang bisa dimanfaatkan Jokowi-JK. Banyak hal yang masih harus didetailkan, apakah Rp 180 triliun cukup atau tidak," ujar dia.
Sementara Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto mengaku, kebutuhan dana infrastruktur pada pemerintahan Jokowi-JK sebesar Rp 1.300 triliun.
"Belum lagi program kartu pintar, kartu sehat karena ini menjadi perhatian juga. Jadi mengajukan APBN-P 2015 bisa saja November, karena kalau Desember sudah persiapan libur," tukas Hasto. (Fik/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Menkeu Pertanyakan Ruang Fiskal Rp 180 Triliun ke Tim Transisi
Chatib meminta agar Tim Transisi menjelaskan keluarnya angka Rp 180 triliun yang dianggap sebagai ruang fiskal.
Advertisement