Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia jatuh ke posisi terendah dalam beberapa bulan terakhir dipicu oleh persediaan yang melimpah dan melemahnya permintaan.
Dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (11/9/2014), minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Oktober turun US$ 1,08 atau 1,2 persen menjadi US$ 91,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan harga terendah sejak 9 Januari.
Selain itu, minyak Brent juga turun US$ 1,12 atau 1,1 persen ke level US$ 98,04 di ICE Future Europe. Penutupan terendah sejak 17 April 2013.
Dua lembaga yaitu The U.S. Energy Information Administration dan the Organization of the Petroleum Exporting Countries mengeluarkan perkiraan bahwa untuk tahun depan atau di 2015, permintaan akan minyak mentah akan mengalami penurunan.
Selain itu, produksi beberapa kilang minyak juga cukup tinggi pada semester dua tahun ini. Produksi Amerika mencapai angka tertinggi dalam 28 tahun terakhir pada bulan Agustus kemarin.
Sedangkan produksi minyak di Libya mengalami kenaikan 800 ribu barel per hari dari 200 ribu barel per hari pada beberapa bulan sebelumnya.
"Ada terlalu banyak minyak mentah di pasaran," jelas kepala riset minyak dunia di Societe Generale, Michael Wittner.
"Selain itu, permintaan akan minyak dunia juga mengalami pelemahan," lanjutnya. (Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Persediaan Melimpah, Harga Minyak Dunia Jatuh
Produksi minyak di Libya mengalami kenaikan 800 ribu barel per hari dari 200 ribu barel per hari.
Advertisement