Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Kadin usul dana subsidi BBM dialihkan ke infrastruktur daerah dengan dijatah Rp 5 triliun.
Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, alokasi dana BBM bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih penting sebagai penunjang industri nasional.
Dia pun menilai lebih baik dana tersebut dibagikan ke daerah dengan porsi setiap daerah menerima Rp 5 triliun.
"Kadin pernah usul, begini 1 provinsi dikasih Rp 5 triliun. Catatannya uang itu untuk bangun infrastruktur di daerah masing-masing. Bayangkan seluruh Indonesia akan ada pembangunan. Akan bergerak sangat kuat ekonomi kita," kata dia di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Tak hanya itu, alokasi dana subsidi lebih baik juga digunakan untuk pembangunan yang lain seperti kilang minyak. Jelasnya, kilang minyak hanya membutuhkan dana sekitar Rp 80 triliun atau lebih kecil dari dana subsidi yang digelontorkan pemerintah.
"Untuk bangun kilang hanya perlu Rp 80 tirliun. Ini kita Rp 360 triliun kita malah buang-buang setiap tahun untuk biaya subsidi," kata dia.
Padahal, selama ini dana subsidi BBM cenderung salah sasaran. Bagi dia, sebanyak 70 persen alokasi BBM malah diterima oleh orang kaya.
Industri nasional sedang mengalami tantangan yang berat, terang Suryo, selain terkendala soal infrastruktur, industri nasional juga masih ketergantungan soal bahan pokok yang diperoleh melalui impor. Hal itu yang dikhawatirkan industri menjadi kalah saing.
"Industri kita belum bisa terlalu banyak memberi nilai tambah yang berarti. Ini juga perlu menjadi pemikiran kita supaya bisa menciptakan iklim yang lebih kompetitif," tukas dia. (Amd/Nrm)
Baca Juga
Â
Advertisement
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!