Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Arif Budimanta menyarankan, agar alokasi dana untuk rapat sebesar Rp 18 triliun yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 dipangkas. Pasalnya angka tersebut dinilai terlalu besar.
"Ya itu kan paket meeting, paket meeting itu memang harus diefisienkan. Masa paket meeting sampai besar," ujar dia, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Dia menerangkan, jika pemerintahan ke depan komitmen terhadap kesejahteraan rakyat maka mesti memangkas pos-pos yang banyak keluarkan anggaran negara. Salah satu cara dengan mengalihkan rapat yang diagendakan di luar kantor dipindahkan ke dalam kantor.
Advertisement
"Pasti akan menjadi mahal, padahal kantor sendiri sudah punya ruang yang bagus, kenapa nggak dilakukan disitu aja," tutur Arif.
Sementara pihaknya menerangkan, ada beberapa cara memperbesar ruang fiskal untuk pemerintahan Joko Widodo. Dia menyebut, yakni dengan memaksimalkan penerimaan dengan pajak.
Kemudian, melakukan efisiensi dan efektifitas anggaran. Lalu merelokasi anggaran dari yang sifatnya konsumtif ke sektor yang lebih produktif.
Untuk relokasi anggaran, salah satunya dengan menggeser alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Ya itu juga, produktif langsung dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pendidikan, kesehatan. Penambahan modal untuk aktifitas usaha, pembelian gabah petani," tukas anggota DPR ini. (Amd/Ahm)
Â
Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Â