Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai tawaran Bentoel Grup atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk 1.000 karyawannya terjadi akibat penjualan rokok yang sedang mengalami penurunan.
Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat menilai, langkah PHK yang dilakukan perusahaan rokok itu disebabkan beberapa alasan, salah satunya terkait penjualan rokok.
"Bentoel mungkin mau melakukan nasionalisasi dan ingin efisiensi produknya karena sales (penjualan) agak menurun," ucap dia kepada wartawan di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Kata Hidayat, perusahaan rokok membagi lini bisnisnya ke dalam dua kategori, yakni Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Kebanyakan perusahaan rokok mengurangi jumlah karyawan di SKT untuk memperbesar SKM. "Kecenderungannya untuk membuat mesin (SKM) jadi lebih besar," ujarnya.
Sebelumnya, Bentoel Grup menawarkan program PHK kepada 1.000 karyawan di Malang Raya. Nantinya perusahaan akan menyisakan tiga hingga empat pabrik saja untuk memproduksi rokok dengan jumlah yang sama dari 11 pabrik sebelumnya.
Penawaran PHK secara sukarela dilakukan sejak 8-10 September 2014. Masing-masing karyawan berhak menerima ataupun menolak tawaran itu.
"Karyawan bisa memilih tetap kerja atau berhenti. Pesangon yang disediakan jumlahnya lebih besar dari UU Ketenagakerjaan. Jika ternyata banyak yang menolak, akan kami lanjutkan dengan kebijakan lain," kata Head of Corporate and Regulatory Affiars Bentoel Group, Shaiful Bahari Mahpar. (Fik/Nrm)
Â
Advertisement
Â
Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!