Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri keuangan Indonesia untuk menjajaki pasar internasional terutama di negara 'CLMV' (Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam) atau yang disebut pasar Indocina
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengungkapkan selama ini negara-negara tersebut masih belum tersebtuh secara detail oleh Indonesia, padahal di sana memiliki potensi pasar yang menjanjikan.
‎"Kita melihat ini potensi di sana sangat besar, kehadiran lembaga kuangan di CLMV ini menurut saya perlu di pertimbangkan serius bagi pelaku induistri kuangan nasional, karena potensi luar biasa, tidak hanya perbankan tapi juga asuransi kita harapkan," kata Muliaman di kantor OJK Kompleks Bank Indoensia, Jumat (12/9/2014).
Selama ini Indonesia tengah menjajaki kerjasama bilateral terutama untuk mengembangkan industri keuangan dengan Singapura, Malaysia, China, Jepang dan Korea, sementara untuk negara pasar Indocina belum dipertimbangkan sebelumnya.
Muliaman menambahkan, industri keuangan Indonesia saat ini dinilai sangat kompetitif dan mampu untuk mmelebarkan pasarnya di negara Asean terutama di negara CLMV.
"Ada beberapa area yang mungkin bisa jadi keuanggulan kita, kita banyak pengalaman micro finance. Oleh karena itu saya bisa katakan, ketrampilan pokok industri keuangan nasional perlu dijual untuk kemudian bisa dimanfaatkan," papar Muliaman.
‎Lebih lanjut menurut Muliaman, dengan penjajakan pasar ASEAN ini diharapkan akan mampu memperkuat daya saing industri keuangan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas perbankan yang akan terjadi pada 2020.
‎"Walaupun perbankan di Asean integrasi baru tahun 2020 tapi menurut saya waktu yang bisa dimanfaatkannya adalah kita bisa melakukan pembicaraan bilateral, sehingga sebelum 2020 kita sudah siap, tinggal jalan saja," pungkas Muliaman. (Yas/Ahm)
Â
Baca Juga
Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement