Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) yakin kondisi stabilitas sistem keuangan nasional masih solid. Hal ini ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan.
Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah menjelaskan, beberapa indikator perbankan menunjukkan perkembangan yang positif. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan pada Juli 2014 masih tinggi, yakni sebesar 19,39 persen, jauh di atas ketentuan minimum 8 persen.
"Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap rendah dan stabil di kisaran 2 persen," jelas Halim seperti tertulis dalam keterangan pers, Jumat (12/9/2014).
Untuk melihat lebih dalam kekuatan sistem keuangan nasional, BI pun melakukan stress test terhadap kondisi permodalan bank.
Berdasarkan skenario perlambatan ekonomi yang cukup dalam, kenaikan suku bunga yang tinggi, penurunan harga aset pasar keuangan, dan pelemahan nilai tukar, secara umum permodalan bank masih jauh di atas batas minimal yang ditetapkan.
Simulasi dengan menggunakan skenario pertumbuhan kredit 17 persen, pembalikan modal atau capital outflow dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menunjukkan bahwa rasio likuiditas perbankan di 2014 diperkirakan masih di atas batas aman.
Halim melanjutkan, kondisi tersebut kemungkinan akan terus terjaga dan diperkirakan terus membaik hingga akhir tahun.
Hal ini didukung oleh aliran masuk uang kartal pasca lebaran dan mulai ekspansifnya keuangan Pemerintah.
Ke depan, BI melihat bahwa likuiditas perbankan diperkirakan terus membaik dengan semakin tingginya belanja Pemerintah sesuai dengan polanya. (Nwd/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Hasil Stress Test BI Tunjukkan Likuiditas Perbankan Nasional Aman
BI melihat bahwa likuiditas perbankan diperkirakan terus membaik dengan semakin tingginya belanja Pemerintah sesuai dengan polanya.
Advertisement