Liputan6.com, Lombok Timur - Berbagai jenis hiu yang akan dilelang, diturunkan dari perahu nelayan dalam kegiatan bongkar muat di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar, desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (14/9/2014) kemarin.
Menurut pengakuan beberapa nelayan yang melakukan kegiatan bongkar muat, hiu-hiu tersebut mereka tangkap di perairan Salura dan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) bahkan sampai dengan perbatasan Australia untuk dijual karena harganya lumayan mahal.
“Kami masih tertarik menangkap hiu karena harganya masih lumayan tinggi di pasaran termasuk di TPI Tanjung Luar ” ujar salah seorang nelayan .
Advertisement
Dari proses lelang yang dilakukan di TPI tersebut, seluruh hiu yang berjumlah 40 ekor tersebut langsung diborong dan seluruhnya terjual dengan harga Rp 30 juta.
“Baru sampai saja langsung dibeli oleh salah seorang pengusaha lokal,” tambahnya
Liputan6.com pun mencari tahu kenapa kegiatan lelang kekayaan alam yang harus dilestarikan ini masih terjadi, namun sayangnya tidak ada satupun petugas lelang yang mau berkomentar tentang kegiatan lelang hiu tersebut dengan alasan ‘kepala TPI tidak ada di tempat’.
Aminuddin, mantan nelayan penangkap hiu menjelaskan, sampai dengan saat ini hiu masih menjadi komoditas yang paling menjanjikan bagi nelayan dan pengepulnya.
Sebab, seluruh bagian dari tubuh hiu tidak ada yang terbuang sia-sia. Bagian organ dalamnya dimanfaatkan oleh pengusaha ternak, kemudian kulit hiu dimanfaatkan untuk kerupuk, tulangnya dijadikan tepung, dagingnya untuk sebagai konsumsi biasa
“Yang paling mahal adalah sirip hiu, biasanya dijual hingga Rp 1,5 juta per kilogram (kg), sirip itu nantinya akan diekspor ke restoran yang ada di China,” tuturnya. (Hans/Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!