Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjamin konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilo gram (Kg) tidak akan melebihi kuota, meski terjadi migrasi konsumen dari elpiji non subsidi 12 Kilogram (Kg) ke elpiji bersubsidi 3 Kg karena kenaikan harga.
Direktur Pemasaran Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, kuota elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 sebesar 5.013 juta metric ton (MT). Konsumsi elpiji 3 Kg tidak akan terlampaui kuota tersebut meski terjadi migrasi konsumen.
"Tidak lampaui kuota yang disediakan 2014, 5,013 juta," kata Hanung, saat melakukan rapat dengan Komisi VII DPR di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Menurut Hanung, migrasi konsumen tersebut sudah diperkirakan oleh Pertamina. Dengan adanya migrasi ini peningkatan konsumsi elpiji 3 Kg hanya 2 persen dari konsumsi harian.
"Kami laporkan bahwa kenaikan elpiji diumumkan minggu lalu kami sudah lakukan antisipasi diperkirakn kalau migrasi jumlahnya 2 persen," tutur Hanung.
Hanung menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan elpiji 12 Kg, Pertamina sudah menggunakan Sistem Monitoring Elpiji bersubsidi 3 Kilogram (SIMOL3K).
"Pakai aplikasi komputer SIMOL3K penjualan elpiji terpantau dari agen ke pangkalan," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Â
Baca Juga
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement