Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat menetapkan kuota elpiji bersubsidi 3 Kg dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) 2015 sebesar 5,766 juta metrik ton. Kuota tersebut meningkat 15 persen dari APBNP 2014 sebesar 5,013 juta metrik ton.
"Kesimpulan, kuota elpiji dalam RAPBN 2015 sebesar 5,766 juta ton," kata Ketua Rapat Kerja asumsi makro RAPBN 2015 dengan Komisi VII DPR, Milito Pahpahan, di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Kuota tersebut sesuai dengan usulan yang diajukan oleh Kementerian ESDM. Menteri ESDM Ad Interim Chairul Tanjung mengungkapkan, volume tersebut sudah memperhitungkan adanya migrasi pengguna elpiji tabung kemasan 12 Kg ke elpiji 3 Kg akibat kenaikan harga elpiji 12 Kg. "Untuk volume elpiji 3 Kg, kami usulkan 5,766 juta metrik ton," tutur Chairul.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengungkapkan, volume elpiji 3 Kg dalam RAPBN 2015 mempertimbangkan kelanjutan dari program konversi minyak tanah ke elpiji sebesar 1,63 juta paket perdana.
Selain itu juga mempertimbangkan peningkatan kebutuhan gas untuk industri mikro sebesar 2,3 persen serta mempertimbangkan penambahan pertumbuhan penduduk sekitar 1,6 persen. "Dengan pertimbangan itu kami usulkan volume elpiji bersubsidi 3 Kg naik 15 persen dibandingkan volume elpiji di tahun lalu," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Baca Juga
Â
Advertisement
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!