Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kargo pelayaran PT Djakarta Loyd (Persero) menilai visi misi Presiden Terpilih Joko Widodo membuat tol laut masih sulit terwujud.
Direktur Utama Djakarta Loyd Arham S Torik mengungkapkan, konsep tol laut yang digadang-gadang Jokowi sama seperti konsep Pendulum Nusantara yang dicanangkan PT Pelindo II (Persero).
"Satu-satunya BUMN bergerak dengan kargo Djakrta Loyd, itu sudah ada sejak dulu Pelindo Pendulum Nusantara, dari Djakarta Loyd sendiri tol laut konsep kargo juga, supaya disparitas harga tidak terlalu jauh," ujar Arham di kantor PLN pusat, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Menurut dia, infrastruktur pelabuhan Indonesia masih belum siap untuk mendukung rencana tersebut. Pasalnya, kapasitas kebanyakan pelabuhan hanya bisa menampung kapal bermuatan kecil.
"Pelabuhan kita belum siap untuk kapal 3.000 teus, sampai Irian hanya 300-400 teus saja bongkarnya dua minggu," tutur dia.
Arham mengungkapkan, saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan melibatkan Djakarta Loyd.
"Ini sedang dalam pembahasan, kebetulan Djakarta Lyod ikut pembahasan. Kalau angkutan sudah rutin penumpang akan ngikutin kita sediakan infrastruktur dulu," pungkasnya. (Pew/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!