Sukses

Ini yang Disebut Pantas Jadi Menko Perekonomian di Kabinet Jokowi

Jokowi-JK sangat membutuhkan para menteri yang disiplin, bersih, tanpa bisa diintervensi dan kompromi dengan siapapun.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Chairul Tanjung, Faisal Basri, dan Dahlan Iskan dianggap tak layak menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, lalu siapa yang pantas menyandang jabatan strategis ini?.

Ekonom PT Bank Danamon Tbk, Anton Hendranata menjagokan Sri Mulyani masuk dalam struktur kabinet pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 sebagai Menko Perekonomian.

Sri Mulyani dikenal sebagai Menteri Keuangan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Karirnya semakin menanjak ketika dinobatkan menjadi salah satu wanita paling berpengaruh versi majalah Forbes. Dan kini dia mengabdi di Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana sejak Juni 2010.

"Ketiga nama calon menteri itu tidak sekaliber Sri Mulyani yang mempunyai seluruh kriteria sebagai Menko Perekonomian," jelas Anton saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Lebih jauh dia menyebut, seorang Menko Perekonomian harus memiliki kriteria komplit. Sebab fungsinya mengkoordinir seluruh menteri ekonomi. Mempunyai kepemimpinan yang kuat, cakap dalam lobi-lobi internasional dan kaya dengan wawasan ekonomi, perdagangan, industri.

"Saat sudah jadi Menteri, nggak semua orang bisa belajar dengan cepat. Menko Perekonomian perlu koordinasi lintas sektoral, sehingga harus sudah teruji pengalamannya baik di domestik maupun internasional," terangnya.

Anton menilai, pemerintahan Jokowi-JK sangat membutuhkan para menteri yang disiplin, bersih, tanpa bisa diintervensi dan kompromi dengan siapapun.

"Saya rasa sebagai anak bangsa, bu Sri Mulyani pasti mau kalau ditarik kembali ke Indonesia sebagai Menteri. Asalkan intrik politiknya berkurang," pungkas dia. (Fik/Nrm)