Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi Jokowi-JK sedang merumuskan kompensasi untuk meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Bidang Kesejahteraan Rakyat, Anies Baswedan mengatakan, kompensasi yang sedang dirumuskan tersebut rencananya ada dua jenis yaitu jangka pendek dan panjang.
"Ada direncanakan, disiapkan," kata Anies, di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Anies mengungkapkan, kompensasi jangka pendek bertujuan untuk meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan harga BBM bersubsidi dipastikan menimbulkan inflasi.
"Harus ada bantuan pemerintah kemasyarakat, yang terkena dampak langsung inflasi meningkat short term. Jangka pendek memberikan kompensasi," tuturnya.
Anies menambahkan, selain jangka pendek. Tim transisi juga sedang menyiapkan kompensasi jangka panjang. Kompensasi ini akan merangsang masyarakat untuk mandiri. "Sifatnya jangka panjang, yang lebih stimulus agar mandiri," ungkapnya.
Namun Anies belum bisa menyebutkan bentuk dan sistem kompensasi tersebut. Pasalnya saat ini tim transisi masih merumuskan. Ia memastikan akan mengumumkan hal tersebut jika kompensasi sudah disetujui Jokowi dan JK.
"Menyiapkan opsi-opsi, tidak untuk dibagi, tapi diputuskan dulu. Isinya saya tidak bisa menyebutkan," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Tim Transisi Rumuskan Kompensasi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Kompensasi yang sedang dirumuskan tersebut rencananya ada dua jenis yaitu jangka pendek dan panjang.
Advertisement