Sukses

Orang RI Lebih Suka Perusahaan AS Ketimbang China

Masyarakat umum di Indonesia lebih menyukai perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Eropa ketimbang perusahaan China.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat umum di Indonesia lebih menyukai perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Eropa ketimbang perusahaan China. Namun,  kaum eksekutif Indonesia memiliki pendapat yang terbagi-bagi mengenai perusahaan dari China.

"Dari hari survei, 54 persen masyarakat umum di Indonesia kurang menyukai perusahaan dari China dan 57 persen kaum eksekutif Indonesia justru cukup menyukai perusahaan dari China," kata Manager Brand Communications and Marketing Burson-Marsteller Lucas Suryanata dalam keterangan tertulis di Jakarta, RAbu (24/9/2014).

Tak hanya di Indonesia, masyarakat China ternyata juga lebih terbuka dan berpandangan positif terhadap perusahaan asal AS.
Dalam survei yang dilakukan oleh Burson-Marsteller terungkap 63 persen dari masyarakat umum di China memiliki pandangan lebih positif terhadap perusahaan apabila perusahaan tersebut berasal dari AS.

"Sebaliknya, 71 persen dari masyarakat umum di Amerika memiliki pandangan kurang positif terhadap sebuah perusahaan apabila perusahaan tersebut berasal dari China," ujarnya.

Sementara dari sisi kewirausahaan, dibandingkan dengan negara Asia lainnya, masyarakat Indonesia lebih memberikan kepercayaan kepada wirausaha untuk mengarahkan ekonomi negara.

"Sekitar 40 persen dari kaum eksekutif sangat percaya bahwa wirausaha dapat membimbing keadaan ekonomi negara di  masa depan," tandasnya.

Survei ini mencerminkan hasil wawancara di 25 negara, termasuk Indonesia dengan 25 ribu individu dari kalangan masyarakat umum dan 1.800 pemimpin eksekutif perusahaan. Survei ini juga menghasilkan perspektif cara berpikir baru untuk memahami keadaan reputasi perusahaan di seluruh dunia, menjelajahi harapan, ketakutan, dan ekspektasi dari baik masyarakat publik, maupun pemimpin-pemimpin eksekutif perusahaan mengenai performa bisnis dan CEO mereka.

Burson-Marsteller merupakan sebuah perusahaan komunikasi internasional yang menyediakan jasa konsultasi komunikasi yang mencakup seluruh spektrum hubungan masyarakat, public affairs, manajemen reputasi dan manajemen krisis, strategi digital dan layanan komunikasi lainnya. (Dny/Ndw)

Video Terkini