Sukses

Gelar Apel Hari Statistik Nasional, BPS Ambil Sumpah 300 PNS

Sejak pukul 07.30 WIB, seluruh karyawan sudah berkumpul di lapangan kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2014).

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) pada 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar upacara bersama dengan seluruh karyawan pusat. BPS juga melantik 300 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan lembaga ini.

Sejak pukul 07.30 WIB, seluruh karyawan sudah berkumpul di lapangan kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2014).

Mengenakan batik, mereka mengikuti apel dengan hikmat untuk memperingati hari penting bagi insan statistik di seluruh Indonesia.

Kepala BPS, Suryamin bertindak sebagai Pembina Upacara. Dalam arahannya, dia mengatakan, apel ini merupakan acara puncak peringatan HSN 2014.

Serangkaian kegiatan telah digelar selama September ini, mulai dari sosialisasi sampai seminar seperti Hasil Sensus Pertanian 2013, Peran Strategis Data Industri, HSN dan sebagainya.

"Kita juga baru saja mengambil sumpah PNS untuk karyawan pusat sebanyak 300 orang. Karena menurut aturan nomor 53 Tahun 2010, setiap PNS wajib diambil sumpahnya. Diharapkan sumpah ini bisa menjadi komitmen kita untuk bekerja dengan profesional, integritas dan amanah," harap dia.

Dijelaskan Suryamin, menyadarkan dan mensosialisasikan manfaat statistik kepada masyarakat bukan pekerjaan mudah. HSN bisa menjadi momentum menyebarluaskan hasil statistik dan metodologinya kepada seluruh pengguna data.

"Tapi harus dipertanggungjawabkan validitasnya. Diharapkan seluruh karyawan dapat terus bekerja secara cermat, teliti pada setiap tahapan kegiatan statistik, mulai dari perencanaan, pelatihan, pengolahan data hingga tabulasi data," terangnya.

Menurutnya, BPS telah menghasilkan ragam data, seperti indikator indeks persepsi anti korupsi, indeks demokrasi Indonesia dan sebagainya.

"Kita harus siap dengan data karena seluruh pihak sudah mempercayakan BPS sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas. Jangan sampai masyarakat meragukan data kita, sebab jika kita nggak siap kredibilitas kita bisa terganggu," tukas dia.(Fik/Nrm)

Video Terkini