Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) membuat program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) berjalan lambat. Padahal, pemerintah sudah membagi alat konversi bahan bakar (konverter kit) secara gratis.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sejak empat tahun lalu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah membagi puluhan ribu konverter kit secara cuma-cuma untuk mengurangi konsumsi BBM.
"Kami sudah empat tahun bagi konverter kit gratis. Yang melakukan Perhubungan," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Namun setelah konverter kit tersebut dibagikan dan dipasang pada kendaraan, konverter kit tersebut tak berfungsi malah sebagian besar telah dicopot dari kendaraan.
 "Sudah ada puluhan ribu dibagikan konverter kit, malah sudah dilepas," tuturnya.
Hal tersebut dilakukan karena pengadaan konverter kit tersebut tidak didukung dengan adanya fasilitas SPBG, sehingga kendaraan yang menggunakan BBG kesulitan untuk mendapat bahan bakar.
"Kenapa sudah dibagikan itu dicopot karena susah cari SPBG-nya," pungkasnya. (Pew/Ndw)
SPBG Kurang, Puluhan Ribu Konverter Kit Jadi Tak Berguna
Program konversi BBM ke gas berjalan lambat karena kurangnya jumlah SPBG di Tanah Air.
Advertisement