Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tak khawatir kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak pada pasar modal nasional.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan justru kenaikan tersebut diperlukan. Pasalnya, kenaikan BBM akan membawa kestabilan ekonomi RI yang diharapkan berimbas positif ke pasar modal.
"Saya kira nanti pada akhirnya akan berdampak lebih positif. Kenaikan BBM akan diperlukan untuk menyehatkan ekonomi Indonesia. Dan perkembangan pasar indeks Indonesia sangat ditentukan oleh kestabilan pertumbuhan Indonesia," kata dia, Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Menurut dia, kenaikan harga BBM tidak berdampak banyak. Lagipula, para pengusaha pun telah memperhitungkan imbas kenaikan tersebut sehingga lebih siap. Bahkan, dukungan kenaikan harga BBM juga datang dari para pengusaha, baik itu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) maupun Kamar Dagang Industri (KADIN).
"Mereka sudah menghitung bahwa kalau harga BBM tidak dinaikkan bahwa dampaknya pada usaha jauh lebih negatif apabila BBM tidak dinaikan. Mereka sudah siap untuk menghadapi kenaikan harga BBM," lanjutnya.
Di samping itu, BEI menargetkan 30 emiten untuk tercatat di papan bursa sampai akhir tahun. Pihaknya mengaku optimis target itu bisa tercapai.
"Kan sekarang banyak yang sedang diproses. Jadi semuanya diproses. Yang kelihatan hanyalah yang sudah tercatat," tandas dia. (Amd/Ndw)