Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk hentikan produksi gula rafinasi. Hal itu mengingat gula lokal hasil produksi Jawa Timur tak kunjung membaik.
"Kami desak pemerintah pusat supaya menghentikan produksi gula rafinasi karena ini bukan impor, tapi ada pabriknya di luar Jawa banyak. Mana mungkin gula lokal yang harganya sekitar Rp 7 ribu hingga Rp 11 ribu per kg bisa bersaing dengan melawan gula rafinasi yang harganya hanya Rp 6.500 per kg," tutur Soekarwo yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut, Jumat (3/10/2014).
Gubernur yang akrab disapa Pak De Karwo tersebut mengakui bahwasanya protes petani tebu yang difasilitasi pemerintah provinsi Jatim tidak hanya berupa surat, tetapi juga demonstrasi langsung ke Pemerintah Pusat di Jakarta.
"Kalau mereka akan demonstrasi lagi ke Jakarta kami siap menfasilitasi. Yang jelas Jatim sangat dirugikan jika persoalan ini dibiarkan berlarut-larut," imbuhnya .
Pak De Karwo menduga ada upaya secara sistematis, terstruktur dan masif hendak mematikan pabrik gula secara perlahan-lahan.
"Kalau pemerintah pusat membiarkan kondisi ini berarti sama saja secara struktural, sistematis, dan massif. Tulis saja biar pemerintah pusat mendengar keluhan masyarakat Jawa Timur," pungkas Gubernur Jawa Timur. (Dian Kurniawan/Ahm)
Advertisement