Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) angkat bicara soal rencana pemerintah baru yang ingin membubarkan anak usahanya yang bergerak pada pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyatakan, sebuah perusahaan minyak nasional memiliki anak usaha sejenis Petral merupakan hal yang wajar.
"Semua perusahaan minyak punya trading arm di Singapura, what's wrong?. PTT (perusahan minyak Thailand) punya trading di Singapura, BP punya trading di Singapura," kata Ali di Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Menurut Ali, Petral sepenuhnya dimiliki Pertamina, karena itu instansi ini merupakan milik negara seutuhnya.
Namun Ali enggan berkomentar tentang rencana pembubaran Petral yang akan dilakukan oleh pemerintah baru. "Kita tunggu saja wacana pemerintah," pungkas Ali.
Sebelumnya, Tim Transisi Jokowi-JK meyakini anak usaha PT Pertamina (persero) Pertamina Energy Trading Limited atau Petral sebagai salah satu sumber masalah energi di Indonesia. Untuk itu Tim Transisi mengusulkan wacana pembekuan Petral kepada Jokowi.
Baca Juga
Pembubaran Petral juga terkuak dari pernyataan Anggota Komisi VII DPR Efendi Simbolon yang mengungkapkan, pemerintah baru berencana melebur Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Petral menjadi perusahaan BUMN. (Pew/Nrm)
Advertisement