Sukses

BKPM Targetkan Investasi Naik 15% pada 2015

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar menargetkan, total investasi naik sebesar 15 persen pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memasang kenaikan target investasi sebesar 15 persen pada 2015. Sedangkan proyeksi hingga akhir 2014, nilai investasi Indonesia akan menembus Rp 450 triliun.

Kepala BKPM, Mahendra Siregar mengklaim penerapan reformasi birokrasi di Indonesia mengalami perbaikan dari waktu ke waktu dan harus terus ditingkatkan mengingat masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tinggal menghitung hari.

"Kami akan menyelesaikan tugas dan menyiapkan diri mendukung penuh program kabinet Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla termasuk program 100 hari pertamanya," kata dia di acara Penganugerahan Penghargaan kepada Penyelenggara PTSP di Bidang Penananam Modal Provinsi, Kabupaten, dan Kota Terbaik 2014 di Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Perbaikan reformasi kebijakan di bidang penanaman modal, tambah Mahendra, akan dilaporkan kepada pemerintah baru sehingga mendukung masa transisi yang baik dan berjalan mulus.

Dijelaskannya, peringkat daya saing Indonesia menanjak dari posisi 58 menjadi 34 di tahun ini. Keberhasilan tersebut tak terlepas dari perbaikan reformasi birokrasi terutama perizinan investasi. Langkah ini, sambung dia, mampu menarik investasi dalam dan luar negeri sebanyak-banyaknya ke Indonesia.

"Apalagi sejak kuartal III 2013, realisasi investasi kita selalu di atas Rp 100 triliun. Dan tahun ini diharapkan bisa meningkat 15 persen dari nilai investasi tahun lalu Rp 406 triliun. Tahun depan, target nilai investasinya naik 15 persen," ucap dia.

Mahendra berharap, agar target tersebut dapat disokong dengan kerjasama atau kolaborasi dari pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan seluruh pihak melalui perbaikan serta peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal. "Harapan terbesarnya Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN," cetus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. (Fik/Ahm)