Sukses

Penyaluran Bansos dengan Metode Non Tunai Dikeluhkan Warga

Penyaluran bansos dalam program Keluarga Harapan dikemas melalui sarana uang elektronik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial menunjuk dua Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk menyalurkan dana Bantuan Sosial (Bansos) dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Menariknya, penyaluran bansos ini dikemas oleh Bank Mandiri dan BRI sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini bansos tersebut dikemas melalui sarana uang elektronik.

Namun sayangnya, meskipun cukup inovatif, penyaluran bansos tersebut masih banyak dikeluhkan oleh para penerima karena dianggapnya lebih rumit.

"Ini memang agak sedikit ribet dibanding sebelumnya, tapi setelah dikasih tahu sama petugas bank kami jadi bisa," kata Sumarmi (52) saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Sumarmi memandang edukasi dan perubahan penyaluran tersebut‎ merupakan bentuk kemajuan teknologi yang harus disosialisasikan kepada masyarakat.

"Memang semua punya handphone tapi belum semua tahu mengenai sistem seperti ini," tegasnya.

Dalam penyaluran Bansos kali ini, Sumarmi mengaku menerima bantuan sebesar Rp 625 ribu dan telah ditarik melalui layanan uang elektronik sebesar Rp 600 ribu.

Hal yang sama juga diungkapkan ibu rumah tangga lainnya, Trisnawati (48). Dia menilai pengambilan bantuan tersebut belum terlalu familiar bagi warga-warga kurang mampu.

"Saya sudah diedukasi, tapi masih kurang paham, jadi tadi selama mengambil uang ya minta bimbingan," kata dia.

Sedikit berbeda dengan Sumarmi, Trisnawati mengaku hanya menerima Bansos sebesar Rp 400 ribu.

Konsep penyaluran yang dilakukan dua bank tersebut melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerjasama dengan pihak ketiga (agen), dengan memanfaatkan teknologi mobile based maupun web based.

Layanan ini untuk mendukung pengembangan keuangan inklusif serta mendukung penyaluran dana bantuan Pemerintah (G2P) secara efektif. Agen LKD diyakini dapat membantu masyarakat yang belum pernah berhubungan dengan bank (unbanked segment). ‎(Yas/Gdn)