Â
Liputan6.com, Jakarta - Banyak nama digadang-gadang menjadi Direktur Utama PT Pertamina (persero) menggantikan Karen Agustiawan. Pengamat Indonesia Publik Institut (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, untuk posisi strategis seperti Dirut Pertamina jangan sampai terisi personal yang tak memiliki integritas.
Banyak nama digadang-gadang menjadi Direktur Utama PT Pertamina (persero) menggantikan Karen Agustiawan. Kali ini adalah mantan Dirut PT Rekayasa Industri sekaligus mantan Komisaris PT Pertamina Triharyo Soesilo (Hengky).
Namanya disebut-sebut menjadi kandidat yang cukup kuat untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Karen Agustiawan itu.
Perihal ini, Karyono menilai Hengky bukanlah personal yang tepat untuk mengisi posisi strategis itu.
Pasalnya, selain sosoknya yang kurang dikenal publik, Hengky juga merupakan orang yang pernah terpental dari jajaran Pertamina terkait kasus LOBP oleh PT Rekayasa Industri (Rekind).
"Pokoknya kalau bisa yang clear lah, bersih dari permasalahan hukum, korupsi dan kepentingan kelompok," ucapnya.
Sebagai informasi, saat menjabat sebagai Komisaris Pertamina, Hengki pernah tersandung kasus penyimpangan proyek Pertamina LOBP oleh Rekind, perusahaan yang pernah dipimpin sebelumnya.
Proyek LOBP merupakan sebuah proyek yang mengerjakan modernisasi pabrik pencampur pelumas yang ada di daerah Gresik, Jawa Timur.
Proyek tersebut bermasalah lantaran tidak sesuai dengan rencana awal berdasarkan dokumen memorandum. Semula proyek ini ditargetkan berkapasitas 65 ribu kiloliter/tahun/shift, namun proyek tersebut hanya mampu mencapai kapasitas 58 persen dari target atau sekitar 38 ribu kiloliter/tahun/shift. Akibatnya, Pertamina mengalami kelebihan membayar sebesar Rp 922,52 juta dan US$ 242.2 ribu. (Pew/Nrm)
Advertisement