Liputan6.com, Jakarta - Tinggal menunggu hitungan hari, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mendapat gubernur baru yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab dipanggil dengan Ahok ini akan menggantikan Joko Widodo (Jokowi) yang akan menduduki posisi Presiden Republik Indonesia.
Pergantian kepemimpinan tersebut disabut positif oleh para pengembang properti tergabung Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta. Pasalnya, dengan terpilihnya Ahok diharapkan dapat memajukan bisnis properti.
"Gaya beliau gaya bisnis. Buat kami orang bisnis nyambung," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI DKI Jakarta Amran Nukman, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Ahok saat ini juga sedang menata infrastruktur Jakarta. Dengan begitu, REI DKI Jakarta berharap dalam pembenahan tersebut ada perbaikan infrastruktur yang bisa berdampak positif pada sektor properti.
"Dia sedang menata infrastruktur seperti MRT. Memang masa pembangunnya merepotkan. Cepet atau lambat harus ada," tutur dia.
Sementara, dia menjelaskan pelaku bisnis properti Jakarta sedang dihadapkan pada permasalahan yakni kewajiban untuk membangun rusun sebanyak 20 persen. Hal itu disebabkan ada dua regulasi yang sama-sama mengatur kewajiban ini.
Peraturan tersebut yaitu tertuang pada SK Gubernur 540 tahun 1990 dan UU No 20 tahun 2011. Oleh karena dia meminta pemerintah untuk mencabut salah satunya agar tidak memberatkan pengusaha properti.
"Selama SK belum dicabut, dua-duanya kena," tutup dia. (Amd/Gdn)
REI: Gaya Ahok Bisa Dukung Bisnis Properti
REI DKI Jakarta berharap dalam pembenahan Jakarta bisa memajukan sektor properti.
Advertisement