Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Alex Retraubun menyatakan prihatin untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
Alex melihat, pemerintah kurang konsisten membuka ruang bagi para ilmuwan Indonesia untuk mengembangkan inovasi terutama di dunia industri.
Baca Juga
Ia menambahkan, saat ini Indonesia masih kurang menyiapkan dana untuk penelitian. Di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), jumlah anggaran yang dialokasikan untuk penelitian hanya sekitar 0,5 persen dari total APBN. Hal itu kalah jauh dibandingkan dengan Korea dan Jepang yang sudah berada di kisaran 10-15 persen.
Advertisement
"Kalau dengan jumlah seperti itu bagaimana industri mau berkembang dan memiliki daya saing tinggi, saya memang bagian dari pemerintah tapi jujur saya frustasi," kata Alex di Jakarta, Senin (13/10/2014).
Alex menambahkan , industri Indonesia itu mulai menunjukkan peningkatan pada 2009 dan mencapai puncaknya di 2011. Namun setelah itu hingga saat ini kualitas industri di Indonesia dalam tren menurun.
Hal yang harus dilakukan pemerintahan baru adalah kembali meningkatkan anggaran untuk penelitian yang lebih difokuskan demi pengembangan industri mengingat sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean.
Pria asal Maluku itu mengakui, selama Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, pertumbuhan industri selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia, sayangnya hal itu masih kurang bagi Alex.
‎"Semakin kita genjot pertumbuhan industri dia akan berbanding lurus dengan impor, akibatnya sekarang importasi 90 persen di barang baku, barang modal‎, dan lain-lain," pungkas Wamenperin. (Yas/Ahm)