Liputan6.com, Jakarta - Gas rumah tangga yang berasal dari gas bumi dinilai lebih murah harganya ketimbang elpiji. Namun sayangnya, untuk memasang instalasinya agar gas tersebut bisa dinikmati sebagai bahan bakar memasak tak murah.
Direktur Utama PT Pertagas Niaga, Jugi Prajogio mengatakan, biaya pemasangan instalasi infrastruktur gas menelan biaya hingga Rp 5 juta per rumah jika wilayah tersebut sudah terdapat jaringan pipa distribusi.
"Sambungan rumah sekitar Rp 5 juta, misal ingin pasang, jaringan pipa utamanya sudah ada, Rp 5 jutaan," kata Jugi, di Cikarang, Bekasi, Senin (13/10/2014).
Jugi menambahkan, jika posisi rumah yang berminat menggunakan gas rumah belum dilalui pipa distribusi maka membutuhkan kocek yang lebih besar, yaitu Rp 10 juta per rumah tangga. Namun, jika jumlah rumah tangganya banyak harga pemasangan jadi lebih berkurang.
"Satu rumah yang tidak ada Rp 10 jutaan dari ujung A sampai B, jadi tegantung jumlah rumah yang kami layani semakin banyak," tuturnya.
Menurut Jugi, saat ini PT Pertamina (Persero) sedang fokus pada pembangunan pipa gas untuk memenuhi kebutuhan energi. Bukan hanya rumah tangga tetapi sektor lain yang membutuhkan pasokan gas.
"Pertamina mempunyai komitmen membangun dari tahun ke tahun, Pertamina memiliki anggaran dan cukup bangun infrastrutur gas, bukan hanya gas kota," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Harga Gas Bumi Murah, Namun Biaya Pemasangannya Mahal
Biaya pemasangan instalasi infrastruktur gas menelan biaya hingga Rp 5 juta per rumah.
Advertisement