Liputan6.com, Jakarta - Kasus penggelapan dan penipuan dengan modus investasi dapat terjadi di mana saja dan menimpa siapa saja. Bahkan sejumlah selebriti papan atas di Tanah Air juga sempat terlilit kasus penipuan di bidang investasi. (Baca Juga: 4 Selebriti yang Tergiur Tipuan Investasi Bodong)
Berbagai modus digunakan sejumlah perusahaan investasi guna mengelabui para targetnya. Ada-ada saja jurus yang digunakan seperti iming-iming imbal hasil yang tinggi hingga legalitas produk investasi.
Sayangnya, tak semua perusahaan investasi dapat dipercaya dan menepati seluruh janji-janjinya. waspadai tiga modus penipuan investasi berikut seperti dirangkum Liputan6.com, Selasa (14/10/2014):
1. Iming-iming return tinggi
Penawaran investasi dengan iming-iming bunga tinggi seringkali menjadi salah satu daya tarik yang membuat nasabah terjebak. Padahal, saat berinvestasi, bukan return melainkan porsi risiko investasi yang harus lebih dulu diketahui investor.
2. Return tinggi dalam jangka pendek
Tak hanya menawarkan return tinggi, para penipu dengan modus investasi bahkan menawarkan sejumlah keuntungan jangka pendek. Hati-hati dengan perusahaan investasi yang secara berlebihan mengklaim produknya mudah, aman dan dapat memberikan imbal hasil dalam jangka pendek.
Baca Juga
Penting bagi para investor untuk mengetahi mekanisme pengelolaan dana investasi yang ditawarkan.
Advertisement
3. Tawaran produk trading
Dalam berinvestasi, sebaiknya Anda memilih produk investasi seperti properti, saham, obligasi dan produk lain dengan aturan main yang jelas. Jika tidak memiliki pemahaman yang kuat, sebaiknya hindari produk-produk trading karena fluktuasinya sangat tinggi. (Sis/Gdn)