Liputan6.com, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana untuk membangun reaktor daya non komersial di Serpong, Tangerang Selatan. Reaktor tersebut diharapkan bisa menjadi model atau percontohan untuk Pembangkit Listrik Negara Nuklir (PLTN) Mini.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Batan, Eko Madi Parmanto menjelaskan, pembangunan reaktor tersebut untuk memperkuat penerimaan masyarakat akan perlunya energi nuklir untuk mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia.
"Di masa depan, setelah PLTN didirikan di Indonesia, kita bisa mengandalkan aktivitas pertambangan, eksplorasi serta eksploitasi uranium untuk mendukung pengoperasian PLTN," jelasnya seperti dikutip dalam keterangan pers, Rabu (15/10/2014).
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mensinyalir adanya penolakan penggunakan teknologi nuklir sebagai sumber energi di Indonesia karena adanyan persaingan bisnis.
Menurut Gusti, ada pihak-pihak yang dengan sengaja menolak kehadiran teknologi nuklir meskipun teknologi tersebut memberikan dampak positif yang cukup besar.
Penolakan tersebut dilakukan karena pihak-pihak tersebut tidak ingin bisnisnya terganggu dengan hadirnya teknologi nuklir sebagai komoditas energi.
"Mungkin ada yang takut usahanya terganggu. Ada yang lebih ditakutkan lagi yaitu kalau Indonesia jadi pintar," katanya.
Menurut Gusti, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan energi nuklir. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber uranium yang besar.
Batan Bakal Bangun Reaktor di Serpong
Pembangunan reaktor nuklir untuk memperkuat penerimaan masyarakat akan perlunya energi nuklir.
Advertisement