Sukses

Dirikan Pengolahan Monasit, Batan Gandeng PT Timah

Pembangunan pilot plant pengolahan monasit dilakukan karena saat ini China sebagai negara pemasok Logam Tanah Jarang mengurangi ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bekerja sama dengan PT Timah akan mendirikan pilot plant pengolahan monasit di Pulau Bangka. Pengolahan monasit didirikan untuk meningkatkan nilai keekonomian sekaligus dapat mengurangi pencemaran lingkungan radioaktif di sekitar wilayah pertambangan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Batan, Eko Madi Parmanto menjelaskan, pembangunan pilot plant pengolahan monasit tersebut dilakukan karena saat ini China sebagai negara pemasok Logam Tanah Jarang Oksida mengurangi ekspornya.

"Logam Tanah Jarang Oksida sangat dibutuhkan sebagai bahan magnet untuk industri elektronik dan mesin. Logam Tanah Jarang Oksida tersebut didapat dari pemisahan uranium dan thorium terutama dari monasit," jelasnya dikutip dalam siaran pers, Rabu (15/10/2014).

Diharapkan, dengan pendirian pilot plant pengolahan monasit tersebut dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap China.

Eko melanjutkan, kegiatan penelitian dan pengembangan pada eksplorasi, penambangan dan pengolahan uranium dan thorium merupakan bagian dari dukungan program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia yang saat ini sedang dilakukan oleh Batan.

Berdasarkan statistik 2013, kapasitas pembangkit listrik di Indonesia saat ini hanya 47 HWe yang menghasilkan 17 miliar KWH untuk melayani 250 juta penduduk di Indonesia.

Berdasarkan kebijakan Energi Nasional (KEN) 2014, kebutuhan listrik tersebut pada tahun depan akan meningkat menjadi 115  GWe hingga perlu pengembangan energi baru dan salah satunya adalah PLTN. (Gdn)