Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha mIlik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan tidak akan memutuskan apapun terkait keinginan Grup Lion untuk membangun bandara Halim Perdana Kusuma‎.
"Halim itu operasinya sepenuhnya milik TNI AU, bukan Angkasa Pura II, jadi sepenuhnya menjadi hak TNI AU. Saya tidak bisa memutuskan apa-apa," kata Dahlan di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Grup Lion ingin membangun dan mengambil pengelolaan Bandara Halim Perdana Kusuma dari PT Angkasa Pura II setelah diputuskan Mahkamah Agung pada Juli 2014.
Dalam pembangunannya, grup Lion akan melalui anak usahanya PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) yang akan bekerjasama dengan Induk Koperasi TNI AU (Inkopau).
Kepala Humas Lion Air, Edward Sirait mengatakan, pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bandara serta menciptakan kenyamanan para pengguna jasa angkutan umum khususnya di bandara Halim Perdana Kusuma.
"Kami sudah punya rencana ini sejak 2004 dan mau wujudkan pada 2014 ini. Kami ingin merenovasi yang sudah ada dan menambahkan kapasitas menjadi bandara berbintang 5. Bandara lama tetap ada di dalamnya, tidak dirobohkan," kata Edward.
Nantinya bandara ini akan dikelola oleh PT ATS, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dimana Badan Hukum Indonesia diperbolehkan untuk mengelola atau sebagai operator bandara udara. (Yas/Ahm)
Dahlan Iskan Serahkan Pengembangan Bandara Halim ke TNI AU
Menteri BUMN, Dahlan Iskan menyatakan belum dapat memutuskan soal keinginan grup Lion kembangkan bandara Halim Perdana Kusuma.
Advertisement