Sukses

Honda Digugat karena Sabuk Pengaman Tewaskan Seorang Wanita

Memasang sabuk pengaman ternyata tidak menjamin Anda akan selamat dalam berkendaraan. Simak kasus Karen Norman VS Honda 12 tahun lalu

Liputan6.com, New York - Memasang sabuk pengaman ternyata tidak menjamin Anda akan selamat dalam berkendaraan. Karen Norman, merupakan wanita yang meninggal saat Honda Civic yang dikendarainya mengalami kecelakaan, tercebur ke Galveston Bay.

Dia tak mampu melepaskan sabuk pengamannya dan meninggal di dalam mobil karena tidak mampu keluar dari kendaraan yang dibawanya itu.

Sementara Josel Woods yang duduk di kursi penumpang bisa selamat karena tidak mengenakan sabuk pengaman dan berenang keluar dari pintu belakang.

Tak dianggap sebagai kecelakaan biasa, kasus ini akhirnya berakhir di meja hijau. Orangtua Norman menyeret Honda dalam kasus tersebut untuk bertanggungjawab atas kematian anaknya.

Honda digugat lantaran korban tak bisa melepaskan sabuk pengaman dan terjebak di dalam mobil hingga meninggal. Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas kasus tersebut? Apakah Norman yang lalai berkendara atau Honda sebagai produsen mobil?.

Berikut ulasan kasusnya seperti dikutip dari Business Insurance, Autonews, Caselaw, dan sejumlah sumber lain, Kamis (16/10/2014):


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Insiden yang Menewaskan Karen Norman

 

Pada 2 Desember 1992, Karen Norman mencoba memutar balik mobilnya sekitar pukul 2 pagi. Gagal melakukannya, mobil yang dikendarai Norman, Honda Civic, malah jatuh ke perairan di Galveston Bay.

Penumpangnya, Josel Woods berhasil berenang ke luar mobil dan menyelamatkan diri. Saat Woods berenang ke permukaan, dia mendengar Norman berteriak minta tolong sebanyak dua kali.

Norman diketahui panik karena tidak bisa membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Woods tetap berenang ke atas tanpa berbalik menolong Norman.

Alhasil, Karen ditemukan beberapa jam kemudian dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi sabuk pengaman masih terpasang.

3 dari 4 halaman

Berkendara di bawah Pengaruh Alkohol

 

Orangtua Norman tak tinggal diam dengan kasus yang menimpa anaknya. Pasangan tersebut lantas menyeret Honda ke meja hijau karena fungsi otomatis pemasang sabuk pengaman di mobil tersebut.

Honda Civic 1991 milik Norman sebenarnya dilengkapi dengan sabuk pengaman otomatis yang akan langsung terpasang saat pintu tertutup. Bahkan tanpa bantuan pengendara, sabuk pengaman akan memperkuat ikatannya guna melindungi pengendara.

Kondisi itu yang kemudian menjadi alasan utama orangtua Norman menggugat perusahaan mobil internasional tersebut. Dalam investigasi lanjutan, ditemukan bahwa Norman tengah berada di bawah pengaruh alkohol dengan kadar di mana dirinya tidak boleh berkendara.

Padahal, Honda mengaku, terdapat tombol darurat untuk melepaskan sabuk pengaman yang jaraknya dekat dengan tangan si pengendara.

4 dari 4 halaman

Tetap Dapat Ganti Rugi US$ 48 Juta


Meski Norman sedang dalam keadaan mabuk, tapi juri dalam persidangan memutuskan sebagian besar kesalahan berada di pihak Honda. Sabuk pengaman yang terpasang otomatis dianggap sebagai penyebab utama kematian Norman.

Juri mengatakan, hanya 25 persen dari kecelakaan tersebut yang merupakan kelalaian dari Norman. Sedangkan sisanya merupakan tanggung jawab Honda.

Awalnya juri memutuskan Honda harus membayar US$ 65 juta sebagai ganti rugi. Tapi karena Norman juga dinyatakan bersalah, biaya ganti rugi dikurangi menjadi hanya US$ 48 juta.(Sis/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.