Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pada Jumat (17/10/2014) ini membawa dampak baik dengan kembali menguatnya rupiah setelah beberapa pekan anjlok.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengaku telah memprediksi hal tersebut akan terjadi jika kedua tokoh tersebut bertemu.
"Kan saya sudah katakan, kalau pemimpin di republik ini bertemu saja, nggak usaha bersepakat, cukup ketemu saja saling bersilaturahmi, maka iris kuping saya kalau pasar tidak menguat. Betul nggak omongan saya?. Sekarang kan pasar menguat, bursa saham menguat, ini baru ketemu," ujarnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2014).
Menurutnya, jika kedua pemimpin tersebut bisa kembali saling berdamai, maka akan membawa dampak yang lebih besar lagi perekonomian di dalam negeri.
"Àpalagi kalau mereka cipika cipiki, apalagi kalau mereka tekeng-tekeng, dia bersepakat selesai republik, pasar tenang. Jadi itulah yang terjadi," lanjutnya.
Oleh sebab itu, dia berharap kedua orang yang saling bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) September lalu untuk segera berdamai sehingga bisa saling bekerjasama untuk membangun bangsa kearah yang lebih baik.
"Makanya kita berharap pemimpin di republik ini bersatu. Yang menang tidak sombong dan mau mengajak yang kalah. Dan yang kalah juga tidak bagaimana-bagaimana dan mau membantu yang menang. Karena bangsa ini terlalu besar, dan terlalu kompleks hanya dibangun oleh satu kelompok, seluruh pihak harus ikut," tandasnya. (Fik/Nrm)
CT Sudah Prediksi Rupiah Bakal Menguat Jika Jokowi-Prabowo Ketemu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengaku telah memprediksi hal tersebut akan terjadi jika Prabowo-Jokowi ketemu.
Advertisement