Liputan6.com, Jakarta - Air merupakan kebutuhan utama setiap warga. Karena itu, kesulitan masyarakat akan air sebagai dampak dari bencana kekeringan dan musim kemarau harus segera diatasi.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, usai jadi pembicara diskusi terbatas yang membahas masalah kekeringan di Indonesia.
"Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah membantu lewat perusahaan daerah air minum (PDAM). Sementara pengkoordinasian pembagian airnya dengan menentukan daerah dan kelompok masyarakat mana yang perlu mendapat prioritas air bersih, dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah," tutur Hermanto Dardak, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Minggu (19/10/2014).
Advertisement
Curah hujan rendah terjadi pada September yang tercatat di Jawa, Bali, NTB, NTT dan sebagian pulau Sulawesi. Untuk jangka pendek, program yang harus dilaksanakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam membantu masyarakat di berbagai daerah yang terkena bencana kekeringan dan kekurangan air adalah dengan pengiriman bantuan air menggunakan mobil-mobil tangki. Pengiriman air dilakukan oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD).
Mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang ini menjelaskan, penanggulangan bencana kekeringan dan kesulitan air bersih dengan cara membagi bagikan air melalui PDAM tidak dapat dilakukan secara terus menerus dan bukan menjadi solusi jitu jangka panjang.
Hal ini mengingat kebutuhan air oleh warga di segala musim semakin besar seiring dengan pertumbuhan penduduk. Karena itu cara yang terbaik mengatasi dampak bencana kekeringan adalah dengan menyimpan air yang berlimpah pada saat musim hujan dengan membangun sistem ketahanan air yang memiliki korelasi dan kaitan yang kuat dengan sistem ketahanan pangan maupun mendukung ketahanan energi.
"Masyarakat dan semua aparat pemerintah harus mendukung programnya Pak Jokowi, yang akan membangun puluhan waduk dan ratusan embung di seluruh Indonesia. Bukan hanya di wilayah Jabodetabek dengan membangun waduk di Ciawi tapi juga di berbagai daerah yang sering mengalami kesulitan air. Pembangunan waduk merupakan salah satu program yang tepat untuk mengatasi kekurangan air pada saat musim kemarau saat ini, di samping memelihara dan memperbaiki waduk yang sudah ada," kata Hermanto.
Ia menambahkan, program ini akan menjadi solusi mengatasi banjir pada saat musim hujan. Pada saat musim hujan air tersimpan di waduk. Waduk itu dapat menjadi daerah sekaligus tempat penampungan air.
Pada musim kemarau waduk tersebut airnya dapat digunakan untuk mengairi sawah. Resapan air dari waduk juga dapat mengairi dan mendatangkan air bagi sumur-sumur atau sumber air warga lainnya,disamping membuat lahan sekitarnya menjadi lebih subur dan hijau. (Nrm/Ahm)