Jokowi Harap Investasi Taiwan di RI Bisa Meningkat

Liputan6.com, Taipei - Presiden terpilih Joko Widodo yang lebih akrab dikenal dengan sebutan Jokowi tercatat mengundang pengusaha besar asal Taiwan Terry Gou untuk menghadiri upacara pelantikannya hari ini. Dengan diundangnya Terry sebagai tamu kehormatan, Jokowi tampak menunjukkan pentingnya investasi dari Taiwan di Tanah Air.

Mengutip laman China Post, Senin (20/10/2014), sebelumnya telah banyak dikabarkan, Jokowi memang tengah berupaya meningkatkan investasi Taiwan di Tanah Air. Pada Agustus, dalam sebuah wawancara dengan CNA, dia mengatakan kerjasama Indonesia dan Taiwan harus terus dilanjutkan.

Jokowi juga pernah menjelaskan harapannya agar Indonesia dapat menjadi pusat manufaktur dan perdagangan yang mampu menarik sejumlah investasi asing. Seperti di Jakarta, dia mengakatan, pemerintah daerah telah menyiapkan prosedur aplikasi investasi bertajuk `one-stop service`.

Prosedur itu digunakan untuk menghemat waktu dan energi para investor asing untuk memperoleh izin investasi di Tanah Air.

"Penerapan prosedur itu juga dapat mengatasi masalah birokrasi yang berlarut-larut di Tanah Air," katanya.

Artinya, dengan prosedur elektronik untuk audit dan sistem perpajakan, tindak korupsi juga dapat dikurangi.

Sementara soal ambisi investasi Hon Hai Precision Co.'s, perusahaan yang didirikan Terry, Jokowi berjanji akan membantunya mewujudkan rencana tersebut. Dia mengatakan pemerintah akan membantu Hon Hai menyelesaikan berbagai masalah investasi seperti izin dan pembebasan lahan.

Pada Februari, Terry dan Jokowi menandatangani surat kerjasama untuk investasi yang diajukan Hon Hai. Perusahaan produsen elektronik terbesar dunia itu berjanji akan menginvestasikan modal sedikitnya US$ 1 miliar di Indonesia.

Sementara pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin Jokowi setuju agar Hon Hai membangun sejumlah pabrik di beberada daerah di Jakarta Utara.

Jokowi mengatakan, investasi Hon Hai sangat penting bagi rakyat Indonesia karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kapabilitas manufaktur. (Sis/Ndw)