Sukses

Hatta Rajasa : Proses Transisi Presiden Terasa Sejuk

Proses transisi presiden menjadi sangat penting karena tak hanya masyarakat dalam negeri yang memantau namun juga dunia internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan lawan politik Joko Widodo dalam dalam pemilihan umum presiden pada 9 Juli 2014, Hatta Rajasa‎, mengaku proses transisi pemerintahan menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi Indonesia.

Hatta mengungkapkan, proses transisi ini menjadi sangat penting mengingat tidak hanya masyarakat dalam negeri yang memantau dan merasakannya namun juga dunia internasional.

‎"Saya lihat bagaimana transisi ini merupakan sebuah proses yang sejuk dan damai, juga berwibawa," kata Hatta ketika ditemui di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Tidak hanya itu, satu hal yang menjadi perhatian Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut adalah untuk pertama kalinya diselenggarakan upacara penyambutan dan pelepasan Presiden di Istana Negara.

Dirinya mengungkapkan hal itu merupakan satu budaya baru yang patut untuk diapresiasi dan dilanjutkan dalam setiap pergantian presiden kedepannya.

"Saya kira ini tradisi sangat baik, dan sebagai sebuah bangsa itu dijadikan sebuah tradisi yang kita jalankan sampai kapanpu‎n, karena pemimpin itu akan silih berganti," tegas Hatta.

Seperti diketahui, pelantikan Jokowi-JK ditaksir menelan biaya mencapai Rp 1 miliar. Hal itu dianggap lebih murah bila dibandingkan pelantikan Presiden SBY-Boediono pada 20 Oktober 2009.

Dari catatan, lima tahun silam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menganggarkan dana pelantikan SBY-Boediono sebesar lebih dari Rp 1,2 miliar. Sedangkan untuk melantik anggota DPR periode 2009-2014, biaya yang dihabiskan mencapai Rp 11 miliar lebih. (Yas/Gdn)