Sukses

Produksi Minyak Harus Tembus 900 Ribu Barel di Era Jokowi-JK

Salah satu pekerjaan rumah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di sektor energi yaitu meraih target produksi minyak sebesar 900 ribu barel.

Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan rumah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menumpuk, salah satunya di sektor energi. Pemerintahan baru dituntut mengejar target produksi (lifting) minyak tahun depan yang mencapai 900 ribu barel per hari.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, pemerintah dan DPR menyepakati target minyak bumi 900 ribu barel per hari atau naik dari asumsi sebelumnya dipatok 845 ribu barel per hari.

Sedangkan lifting gas bumi 1.248 ribu setara barel minyak per hari. Kuota BBM bersubsidi di 2015 disepakati sebesar 46 juta kiloliter (Kl). Sementara angka harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar US$ 105 per barel.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri beberapa waktu lalu sedikit terkejut dengan proyeksi tersebut. Namun dia optimistis pemerintahan Jokowi dapat mencapai target itu.

"Artinya pemerintah baru sudah tahu mereka bisa dapat itu (target lifting). Ya sudah. DPR Komisi VII serta fraksi pendukungnya percaya mencapai target itu," ungkap dia.

Lebih jauh Chatib mengatakan, setiap kenaikan produksi minyak 10 ribu barel per hari akan ada tambahan pemasukan negara di sektor pajak sekira Rp 7 triliun.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran menyangsikan Jokowi-JK dapat mencapai target lifting minyak bumi tersebut. "Mendapatkan produksi minyak 845 ribu saja susah, apalagi targetnya dinaikkan," ucapnya.

Alasan dia, blok minyak Cepu, Jawa Tengah baru beroperasi 1-2 tahun mendatang kecuali produksi minyak di ladang tersebut dipercepat. Namun demikian, potensi menyerap minyak dari perut bumi masih sangat besar. Cadangan minyak itu bisa disedot dari sumur-sumur tua peninggalan zaman Belanda.

"Kita harus menginvestigasi sumur-sumur tua warisan Belanda, karena dulu mereka mengebor dengan cara tradisional atau dangkal. Jadi kita harus lihat potensinya masih ada gak," jelasnya.

Kata Tumiran, Cepu termasuk sumur minyak warisan Belanda. Namun ketika diinvestigasi mendalam, masih terdapat cadangan minyak bumi yang bisa diolah untuk kepentingan rakyat. "Di Indonesia ada 100 sumur tua peninggalan Belanda, dan ini harus diinvestigasi sehingga target lifting bisa tercapai," imbuh dia. (Fik/Ahm)