Sukses

Harga BBM Bersubsidi Naik Picu Biaya Logistik Membengkak

Harga BBM bersubsidi naik Rp 3.000 per liter akan membuat biaya logistik naik 7-10%.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dipastikan berdampak pada kenaikan biaya logistik.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Masita mengatakan, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi setidaknya akan membuat biaya transportasi meningkat sebesar 20 persen.

"Jika pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi Rp 3.000 per liter maka akan ikut menaikkan  biaya transportasi sebesar sebesar 20-30 persen," ujarnya di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Sedangkan dari sisi logistik, dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter, akan menaikan biaya logistik hingga mencapai 7-10 persen. Kenaikan biaya ini akan semakin membebani masyarakat karena pada ujungnya beban biaya tersebut akan dilimpahkan kepada konsumen.

"Nantinya dampak terbesarnya itu pada barang-barang sembako seperti minyak goreng dan lain-lain," lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya meminta  pemerintah untuk dapat melakukan antisipasi dari kenaikan tersebut dengan cara memberikan subsidi kepada kegiatan logistik agar harga bahan kebutuhan pokok bisa tetap dikendalikan.

"Kan ada rencana pengalihan ke sektor produktif maka menurut kami lebih baik di alihkan ke sembako saja," tandasnya. (Dny/Ahm)